Alexander, sebagaimana ditulis PressTV pada Senin (7/6), memperingatkan bahwa sistem informasi Pentagon dijelajah oleh user ilegal sekitar 250.000 kali per jam, lebih dari enam juta kali sehari.
Pernyataan Alexander yang juga menjabat di lembaga spionase utama AS, National Security Agency, ini diungkapkan pada saat ia memberikan pidato di hadapan Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington pada Kamis lalu.
"Kepentingan bangsa kita dalam bahaya," katanya. Ia pun menambahkan bahwa Pentagon harus menghadapi "kerentanan luar biasa" dan ancaman dari terus meningkatnya kemampuan pelaku dari negara asing, teroris, kelompok-kelompok kriminal, dan hacker individu.
Alexander menekankan bahwa prioritas utamanya adalah untuk mengembangkan sebuah gambaran nyata dari ancaman terhadap jaringan informasi militer AS dan merancang aturan untuk melaksanakan cyberwar.
Alexander mengatakan bahwa militer AS akan sangat bergantung pada jaringan tersebut untuk menyampaikan komando dan kontrol, komunikasi, informasi intelijen, operasi, dan logistik.
"Kami di Departemen Pertahanan memiliki lebih dari tujuh juta mesin pelindung 15.000 jaringan yang terhubung," katanya.
(althaf/arrahmah.com)
0 komentar:
Posting Komentar